Aga Kareba…
Dirgahayu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang Ke-63, 8 Februari 2023
“Kerja Kolaboratif Menuju Pangkep Hebat”
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (dahulu bernama Pangkajene Kepulauan, biasa disingkat Pangkep) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Ibu kotanya adalah Pangkajene. Kata “Pangkajene” (Bahasa Makassar), berasal dari dua kata yang disatukan, yaitu “Pangka” yang berarti cabang dan “Je’ne” yang berarti air, dinamai demikian karena pada daerah yang dulunya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Barasa itu, terdapat sungai sungai yang membelah kota Pangkep yang membentuk cabang, yang sekarang dinamai Sungai Pangkajene.
Tanggal 8 Februari 1960, ditetapkan menjadi hari jadi kabupaten daerah tingkat II Pangkajene dan Kepulauan melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1962 selanjutnya sebagai proses lanjut atas penetapan Perda tersebut, disetujui pengesahan Perda ini dengan surat keputusan Gubernur Tingkat I Sulsel No.100/8/92 tanggal 28 Agustus 1992 dan dicantumkan dalam lembaran daerah kabupaten daerah tingkat II Pangkajene dan Kepulauan nomor 7 tahun 1962 seri D Nomor 4.
Di Pangkep sendiri terdapat wisata alam geosite yang diakui dunia seperti Geosite Gunung Tompobulu-Bulusaraung, Geosite Kampung Prasejarah Bellae, Geosite Kompleks Batu Rijang Bantimala, Geosite Komunitas Adat Bissu, Geosite Pulau Camba-Cambang serta beberapa geosite lainnya masuk ke dalam Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan yang resmi menjadi Global Geopark oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Dewan Council Geopark UNESCO di Satun, Thailand pada 6 September 2022. Geopark Maros Pangkep sendiri merupakan kawasan karst –daerah yang terdiri dari batuan kapur berpori terbesar kedua setelah Tiongkok Selatan. Selain itu Pangkep juga dikenal dengan keindahan wisata bahari seperti Pulau Cambang-cambang, Pulau Samatellu, Pulau Panambungan, dan Pulau Cangke.
#Bpksulsel
#HariJadiPangkep63
#Salamaki’ Tapada Salama
