Jakarta, Kamis (29 September 2011) – 25 pegawai Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) memperoleh beasiswa program pelatihan Business Process Management Approach in the Public Sector Institution di Maastricht School of Management (MSM) dari Studeren in Nederland (StuNed). Pelatihan akan dilaksanakan selama empat minggu mulai tanggal 3 sampai dengan 28 Oktober 2011 di kota Maastricht, Belanda. Pelepasan peserta pelatihan dilakukan di Kantor Pusat BPK, Jakarta pada hari ini (29/9), dengan disaksikan langsung oleh Ketua BPK, Hadi Poernomo, Direktur Nuffic-NESO Indonesia, Marrik Bellen, dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan serta para pejabat di lingkungan BPK.
Sebagai pionir bagi lembaga pemerintah dalam melaksanakan agenda reformasi birokrasi, BPK perlu meningkatkan pengalamannya dalam penerapan proses bisnis bagi lembaga yang berorientasi pada pelayanan masyarakat, Salah satu kesempatan yang diperoleh adalah dengan dengan mengikuti pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
“Penguatan struktur organisasi dan penataan tata laksana akan mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi BPK. MSM merupakan universitas terbesar di Belanda yang menyelenggarakan pendidikan manajemen bisnis berorientasi internasional. Bersama dengan BPK Belanda yang disebut Algemene Rekenkamer (ARK), MSM akan memfasilitasi peserta untuk mendapatkan pengalaman praktis bagaimana menerapkan proses bisnis untuk lembaga yang berorientasi pada pelayanan publik,” demikian disampaikan Marrik Bellen dalam sambutannya.
Selain di MSM, peserta juga akan menggali pengalaman di lembaga setingkat BPK di Belanda dan Luxemburg dalam menerapkan proses bisnisnya. Di akhir pelatihan, setiap peserta akan menyusun rencana aksi kegiatan yang mencakup analisis proses bisnis, perbaikan Pedoman Penyusunan Prosedur Standar Operasional (POS), dan penyusunan POS di tingkat Perwakilan BPK.
Selain didorong oleh kebutuhan internal untuk terus memperbaiki diri (continuous improvement), peningkatan proses bisnis BPK di kemudian hari juga merupakan jawaban terhadap tuntutan agenda reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, BPK berencana melakukan pemeriksaan berbasis elektronik (e-audit) agar pemeriksaan dapat berlangsung efisien, efektif, serta mutu laporan hasil pemeriksaan BPK dapat semakin meningkat. “Agar e-audit dapat berjalan sesuai dengan harapan, maka implementasi e-audit haruslah didukung dengan proses internal, dalam hal ini tata laksana yang baik, efisien, dan efektif”, demikian disampaikan Hadi Poernomo dalam sambutannya.
Pasca pelatihan, dukungan MSM dan ARK tidak langsung terhenti. Mereka akan melakukan kunjungan kerja untuk memberikan konsultasi kepada peserta dalam penerapan hasil pelatihan untuk mewujudkan perbaikan petunjuk penyusunan usai pelatihan. Selain itu akan diselenggarakan workshop untuk finalisasi Proses Bisnis BPK, POS Perwakilan BPK, serta penyempurnaan Pedoman Penyusunan POS. Diharapkan pada April 2012 penyempurnaan Pedoman Penyusunan POS dan POS untuk Perwakilan BPK dapat selesai dan dilaksanakan.
BIRO HUMAS DAN LUAR NEGERI
***
Beasiswa StuNed
StuNed, singkatan dari Studeren in Nederland, atau studi di Belanda, adalah program beasiswa yang merupakan bagian dari kebijakan kerja sama pembangunan pemerintah Belanda yang bertujuan untuk mendukung pencapaian UN Millenium Development Goals pada tahun 2015. Kerangka kerja sama bilateral dengan Indonesia tercantum dalam Multi-Annual Strategic Plan 2008-2011 (MASP) yang bertujuan meningkatkan kerja sama bilateral dan memberikan dukungan kepada Indonesia dalam rangka mewujudkan target pembangunan jangka menengah.
Nuffic Neso Indonesia
Neso Indonesia adalah organisasi non-profit yang ditunjuk resmi dan didanai oleh pemerintah Belanda untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan tinggi Belanda. Neso Indonesia adalah perwakilan Nuffic, organisasi Belanda yang menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi. Neso Indonesia menyediakan informasi serta memberikan konsultasi secara cuma-cuma mengenai lebih dari 1.500 program studi yang diberikan dalam bahasa Inggris. Neso Indonesia juga memprakarsai dan memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda. Bersama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, setiap tahun Neso Indonesia menawarkan program beasiswa bagi sekitar 300 warga negara Indonesia dalam bentuk program master dan pelatihan.
***